Topik : Pengembangan Diri
Dahulu aku sering merasa bahwa aku tak Bahagia.
Merasa bahwa ada yang salah dengan diriku. Seringkali saat aku ditanya apakah
aku Bahagia? Aku sulit menjawabnya.
Ya. Mungkin aku sendiri tidak tahu apa
sebenarnya Bahagia itu. Apa sebenarnya yang bisa membuatku Bahagia? Dan
kapankah aku Bahagia?
Aku tak tahu semua itu. Aku hanya men-judge
diriku tidak Bahagia.
Tak sedikit artikel yang aku baca tentang
Bahagia. Bagaimana caranya Bahagia. Apa itu Bahagia. Namun tak pernah aku temui
satupun yang bisa membuatku menangkap definisi dari Bahagia.
Sampai akhirnya secara tidak sengaja aku
melihat sebuah video dari Satu Persen yang berjudul Overthinking.
Setelah mendengarkan video itu
pikiranku sedikit terbuka. Apakah penyebab aku tidak Bahagia selama ini adalah
karena aku Overthinking? Terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya
tidak perlu aku pikirkan. Kekhawatiran berlebih, terlalu banyak menganalisa dan
banyak hal kecil yang terlalu aku pikirkan baik di masa lampau ataupun masa
depan. Untuk lebih lengkapnya tentang apa itu Overthinking, tanda-tanda kamu
Overthinking dan cara mengatasi Overthinking, kamu bisa mendengarkan langsung
video dari Satu Persen atau membaca artikelnya di https://satupersen.net/mengatasi-overthinking/.
Setelah aku menemukan satu penyebab aku tak merasa Bahagia, aku menjadi lebih mampu untuk menata hati dan pikiran. Dan aku menemukan caraku untuk Bahagia. Ini caraku bahagia:
1.
Stop Overthinking
Salah satu caraku untuk bahagia adalah dengan berhenti
Overthinking. Mungkin sulit untuk sama sekali berhenti Overthinking, cobalah sedikit
demi sedikit mengurangi Overthinking dalam kepala. Mulai untuk tidak
mencemaskan hal yang belum tentu terjadi. Mulai mengevaluasi dan menganalisa
mengapa kita cemas dan memikirkan satu hal secara berlebihan. Atau mungkin
kepala kita seperti meja berantakan. Sedikit demi sedikit kita bisa menata
meja-meja dalam kepala kita yang berantakan itu. Pelan-pelan. Terkadang perlu
bagi kita juga untuk mengabaikan pikiran-pikiran yang muncul itu.
2.
Be Present
Aku tersadar bahwa aku tidak Bahagia selain karena
Overthinking juga karena aku tidak menikmati masa sekarang. Pada saat pagi aku
berpikir tentang nanti siang, saat siang aku berpikir tentang sore, sore
berpikir tentang malam. Dan seterusnya. Itu yang membuat ku tak menyadari
sedang apa dan dimana aku berada. Aku sadar, ternyata menjadi Bahagia itu
sederhana. Aku hanya harus menikmati apa yang sedang aku lakukan. Mensyukuri
apa yang telah aku miliki dan aku capai saat ini. Tidak mengeluhkan apa yang
belum bisa aku miliki atau bisa aku capai. Berharap memang harus. Namun
keikhlasan untuk menunggu harapan itu terwujud adalah salah satu kunci
kebahagiaan hati. Yah…. Menyadari sepenuhnya siapa kita saat ini, apa yang kita
miliki dan apa yang kita lakukan saat ini serta mampu menikmatinya tanpa
berkeluh hati. Nyaman hidup ini.
3.
Melakukan hobi
Cara lainku untuk lebih Bahagia adalah dengan
melakukan hobiku. Aku suka menggambar, aku juga suka menyanyi. Menggambar dan
menyanyi adalah stress release bagiku. Setelah seharian jenuh
dengan pekerjaan. Menggambar bisa membuatku tenang. Menyanyi bisa membuatku
lega. Tidak menutup kemungkinan juga hobi adalah pintu rejeki lain yang Tuhan
siapkan untuk kita. Dengan mengasah hobi kita mampu meningkatkan keterampilan
diri dan hasilnya adalah bonus bagi kita.
4.
Berhenti membandingkan diri dengan orang lain
Ya. Seringkali orang lain terlihat sempurna dimata kita. rumput tetangga makin hijau dalam persepsi kita. salah satu caraku untuk Bahagia adalah dengan tidak membandingkan diri dengan orang lain. Karena memang kita berbeda. Perbandingan yang sebenarnya adalah perbandingan diri kita saat ini dan sebelumnya. Jadi berhentilah untuk membandingkan dirimu dan yang lainnya. Orang lain hanya “terlihat”sempurna. Pada dasarnya tidak ada yang sempurna di dunia ini. Dan percayalah bahwa masing-masing dari kita memiliki jatah ketidaksempurnaan yang sama. Serta memiliki kesempatan yang sama.
5.
Menerima diri sendiri (self Acceptance)
Terakhir adalah menerima diri sendiri. Seringkali kita
tidak Bahagia karena kita tidak mau menerima diri sendiri. Terlalu banyak
menuntut diri sendiri. Menyalahkan diri sendiri dan tidak mau berdamai dengan
diri sendiri.
Padahal, diri inilah yang selalu berjuang dari dahulu
sampai sekarang kamu mencapai titik ini.
Padahal diri inilah yang selalu memberikanmu banyak
hal. Aku sering mengatakan itu pada diri sendiri. Aku harus memeluk diri
sendiri. Orang yang pertama kali harus kamu terima dan sayangi adalah diri kamu
sendiri. Jika kamu saja tak mampu menyayangi dirimu, bagaimana kamu mampu
menyayangi orang lain?
Pada dasarnya cara orang Bahagia adalah berbeda satu
dengan lainnya. Tolak ukur kebahagiaan itu tidak ada standarnya. Yang tahu kamu
Bahagia atau tidak adalah diri kamu sendiri. Yang bisa membuatmu Bahagia adalah
dirimu sendiri bukan orang lain.
So, be happy with yourself…!
Jakarta, 15-04-2020 20.45
note : image edit with canva
note : image edit with canva