Wednesday, April 15, 2020

Bahagia dengan caraku


Topik : Pengembangan Diri

Dahulu aku sering merasa bahwa aku tak Bahagia. Merasa bahwa ada yang salah dengan diriku. Seringkali saat aku ditanya apakah aku Bahagia? Aku sulit menjawabnya.

Ya. Mungkin aku sendiri tidak tahu apa sebenarnya Bahagia itu. Apa sebenarnya yang bisa membuatku Bahagia? Dan kapankah aku Bahagia?
Aku tak tahu semua itu. Aku hanya men-judge diriku tidak Bahagia.
Tak sedikit artikel yang aku baca tentang Bahagia. Bagaimana caranya Bahagia. Apa itu Bahagia. Namun tak pernah aku temui satupun yang bisa membuatku menangkap definisi dari Bahagia.

Sampai akhirnya secara tidak sengaja aku melihat sebuah video dari Satu Persen yang berjudul Overthinking.

Setelah mendengarkan video itu pikiranku sedikit terbuka. Apakah penyebab aku tidak Bahagia selama ini adalah karena aku Overthinking? Terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu aku pikirkan. Kekhawatiran berlebih, terlalu banyak menganalisa dan banyak hal kecil yang terlalu aku pikirkan baik di masa lampau ataupun masa depan. Untuk lebih lengkapnya tentang apa itu Overthinking, tanda-tanda kamu Overthinking dan cara mengatasi Overthinking, kamu bisa mendengarkan langsung video dari Satu Persen atau membaca artikelnya di https://satupersen.net/mengatasi-overthinking/.

Setelah aku menemukan satu penyebab aku tak merasa Bahagia, aku menjadi lebih mampu untuk menata hati dan pikiran. Dan aku menemukan caraku untuk Bahagia. Ini caraku bahagia:

1.       Stop Overthinking
Salah satu caraku untuk bahagia adalah dengan berhenti Overthinking. Mungkin sulit untuk sama sekali berhenti Overthinking, cobalah sedikit demi sedikit mengurangi Overthinking dalam kepala. Mulai untuk tidak mencemaskan hal yang belum tentu terjadi. Mulai mengevaluasi dan menganalisa mengapa kita cemas dan memikirkan satu hal secara berlebihan. Atau mungkin kepala kita seperti meja berantakan. Sedikit demi sedikit kita bisa menata meja-meja dalam kepala kita yang berantakan itu. Pelan-pelan. Terkadang perlu bagi kita juga untuk mengabaikan pikiran-pikiran yang muncul itu.

2.       Be Present


Aku tersadar bahwa aku tidak Bahagia selain karena Overthinking juga karena aku tidak menikmati masa sekarang. Pada saat pagi aku berpikir tentang nanti siang, saat siang aku berpikir tentang sore, sore berpikir tentang malam. Dan seterusnya. Itu yang membuat ku tak menyadari sedang apa dan dimana aku berada. Aku sadar, ternyata menjadi Bahagia itu sederhana. Aku hanya harus menikmati apa yang sedang aku lakukan. Mensyukuri apa yang telah aku miliki dan aku capai saat ini. Tidak mengeluhkan apa yang belum bisa aku miliki atau bisa aku capai. Berharap memang harus. Namun keikhlasan untuk menunggu harapan itu terwujud adalah salah satu kunci kebahagiaan hati. Yah…. Menyadari sepenuhnya siapa kita saat ini, apa yang kita miliki dan apa yang kita lakukan saat ini serta mampu menikmatinya tanpa berkeluh hati. Nyaman hidup ini.

3.       Melakukan hobi


Cara lainku untuk lebih Bahagia adalah dengan melakukan hobiku. Aku suka menggambar, aku juga suka menyanyi. Menggambar dan menyanyi adalah stress release bagiku. Setelah seharian jenuh dengan pekerjaan. Menggambar bisa membuatku tenang. Menyanyi bisa membuatku lega. Tidak menutup kemungkinan juga hobi adalah pintu rejeki lain yang Tuhan siapkan untuk kita. Dengan mengasah hobi kita mampu meningkatkan keterampilan diri dan hasilnya adalah bonus bagi kita.

4.       Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Ya. Seringkali orang lain terlihat sempurna dimata kita. rumput tetangga makin hijau dalam persepsi kita. salah satu caraku untuk Bahagia adalah dengan tidak membandingkan diri dengan orang lain. Karena memang kita berbeda. Perbandingan yang sebenarnya adalah perbandingan diri kita saat ini dan sebelumnya. Jadi berhentilah untuk membandingkan dirimu dan yang lainnya. Orang lain hanya “terlihat”sempurna. Pada dasarnya tidak ada yang sempurna di dunia ini. Dan percayalah bahwa masing-masing dari kita memiliki jatah ketidaksempurnaan yang sama. Serta memiliki kesempatan yang sama.

5.       Menerima diri sendiri (self Acceptance)


Terakhir adalah menerima diri sendiri. Seringkali kita tidak Bahagia karena kita tidak mau menerima diri sendiri. Terlalu banyak menuntut diri sendiri. Menyalahkan diri sendiri dan tidak mau berdamai dengan diri sendiri.
Padahal, diri inilah yang selalu berjuang dari dahulu sampai sekarang kamu mencapai titik ini.
Padahal diri inilah yang selalu memberikanmu banyak hal. Aku sering mengatakan itu pada diri sendiri. Aku harus memeluk diri sendiri. Orang yang pertama kali harus kamu terima dan sayangi adalah diri kamu sendiri. Jika kamu saja tak mampu menyayangi dirimu, bagaimana kamu mampu menyayangi orang lain?

Pada dasarnya cara orang Bahagia adalah berbeda satu dengan lainnya. Tolak ukur kebahagiaan itu tidak ada standarnya. Yang tahu kamu Bahagia atau tidak adalah diri kamu sendiri. Yang bisa membuatmu Bahagia adalah dirimu sendiri bukan orang lain.

So, be happy with yourself…!


fa_
Jakarta, 15-04-2020 20.45

note : image edit with canva